Tana Lia – Hari pertama, SMA Negeri 2 Tana Tidung menggelar kegiatan Penguatan Literasi dan Numerasi untuk Membangun Nalar Kritis Murid dari Kelas ke Kehidupan melalui Aktivitas yang Ringan, Menyenangkan, dan Bermakna pada tahun 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata sekolah dalam mendukung penerapan Kurikulum Merdeka sekaligus menyiapkan murid menghadapi tantangan abad 21.
Kegiatan ini disambut antusias oleh guru sebagai pendidik. Berbagai sesi materi disampaikan secara interaktif, dengan pendekatan yang tidak hanya menekankan teori, tetapi juga mengajak peserta untuk langsung mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Guru diajak memahami bahwa literasi bukan sekadar membaca teks, melainkan kemampuan mengolah informasi. Begitu pula dengan numerasi, yang lebih luas dari sekadar berhitung, tetapi juga melatih logika dan pemecahan masalah. Sementara itu, nalar kritis menjadi kunci agar murid mampu menganalisis, menilai, dan mengambil keputusan bijak dalam menghadapi berbagai persoalan.
Narasumber memperkenalkan konsep pembelajaran mendalam (deep learning). Dalam sesi ini, narasumber menekankan pentingnya proses belajar yang tidak berhenti pada hafalan, melainkan mendorong murid untuk menemukan makna dan menghubungkan pengetahuan dengan realitas sehari-hari. “Belajar harus membuat kalian lebih siap menghadapi kehidupan, bukan hanya menghadapi ujian,” ujar narasumber sambil memberi contoh penerapan pembelajaran kontekstual di kelas.
Kegiatan berlangsung seru, ringan, dan menyenangkan. Murid semakin paham bahwa literasi dan numerasi bukan hanya pelajaran di kelas, tetapi keterampilan hidup yang akan mereka bawa ke masa depan.